Rabu, 26 Maret 2014

Hubungan 35



Suami istri memiliki peranan berbeda, beda dalam tanggungjawab masing-masing dalam keluarga.

Seorang suami harus mendukung kehidupan istri dan mendidik putra-putrinya. Berbakti pada generasi diatasnya, dan bertanggungjawab pada masyarakat dan negara.

Sedang tugas seorang istri yang paling utama adalah mendidik dan membesarkan putra-putrinya, agar suaminya tiada kekhawatiran. Maka itu dikatakan seorang pria sukses, di belakangnya pasti ada seorang wanita yang mendukungnya.


(Tamat)

Hubungan 34



Suami istri memiliki peranan berbeda (oleh Guru Cai Li-xu)

Keluarga bagaikan sel tubuh bagi masyarakat dan negara, suami istri harmonis maka keluarga juga jadi sempurna, merupakan pilar bagi pembangunan negara. Maka itu keharmonisan keluarga sangat penting, lima hubungan dalam masyarakat, sejak jaman dulu keharmonisan antar lima hubungan ini sangat diperhatikan.


Dengan keluarga yang harmonis menjadi dasar bagi keberhasilan pendidikan generasi selanjutnya.  

Hubungan 33



Jodoh jika agak dangkal, maka hanya bisa menjadi kerabat keluarga atau teman saja.

Maka itu jangan menganggapnya serius, jika serius maka anda akan sangat menderita dan menciptakan karma berat, maka itu harus melihatnya dengan jelas dan memahaminya.

Jika jodoh buruk datang, maka “hutang nyawa dibayar nyawa, hutang harta dibayar harta”, ini adalah Hukum Karma, tetapi dengan Ajaran Buddha bila dapat memahami kebenaran, walaupun masa kehidupan lampau telah menciptakan permusuhan, tetapi permusuhan juga dapat diurai.


Hubungan 32



Yang ketiga adalah datang menagih hutang, tergantung berapa banyak ayahbunda berhutang pada si anak, jika hutangnya kecil, maka hanya beberapa tahun sudah lunas.

Anak yang datang menagih hutang biasanya terlahir begitu manis, mengapa demikian? Karena dengan demikian orang baru sudi melunasi hutangnya, setelah tagihan lunas, dia akan segera pergi. Andaikata hutangnya banyak, mungkin harus membiayainya sampai perguruan tinggi, menghabiskan banyak uang dipersembahkan padanya.

Yang keempat adalah yang datang melunasi hutang, yakni si anak yang berhutang pada ayahbundanya, jika hutangnya banyak maka si anak akan memperlakukan ayahbunda dengan baik, jika hutangnya sedikit maka mungkin hanya memberi sedikit keperluan hidup pada ayahbunda saja.

Dengan empat jodoh ini barulah bisa jadi satu keluarga.  


Hubungan 31



Yang pertama adalah yang datang balas budi. Pada masa kehidupan lampau memiliki jodoh baik, maka itu anak cucu datang membalas budi.


Yang kedua adalah datang membalas dendam. Musuh kerabat penagih hutang masa kelahiran lampau telah datang, kita selalu menyebutnya anak durhaka, menghamburkan harta benda keluarga dan menyebabkan keluarga hancur berantakan, ini adalah yang datang membalas dendam.  

Hubungan 30



Master Chin Kung berkata : Hubungan antar manusia adalah jodoh, walaupun hanya bertemu sekali saja juga adalah jodoh, apalagi bisa menjadi satu keluarga, maka jodoh ini sangat mendalam.

Jodoh telah dijalin dalam beberapa kehidupan, jadi bukan terjadi secara tiba-tiba. Jodoh itu amat rumit, Buddha memberitahukan kita, makhluk di dunia ini, hubungan antara suami-istri, ayahbunda-anak dapat dikategorikan dalam empat jenis jodoh, tanpa empat jenis jodoh ini takkan mungkin menjadi satu keluarga.


Hubungan 29



Asalkan dapat membangkitkan pikiran benar dan memakai akal sehat, menyadari bahwa menjadi dambaan hati adalah petaka, maka pikiran sesat akan segera menjauh.


Begitu pikiran jadi benar, maka takkan ada kerisauan, apalagi aksara mandarin “berzinah”, di atasnya tertancap sebilah pisau.

Hubungan 28



Petaka Menjadi Pujaan Hati

Apakah bagus menjadi pujaan hati? Kebanyakkan pria karena menjadi pujaan hati, maka berusaha mengambil keuntungan, sesungguhnya mereka tidak tahu bahwa justru inilah malapetaka.

Petaka ini baik bagi pria maupun wanita, tidak hanya berupa kehilangan harta benda, bahkan keluarga juga ikut hancur, merusak nama baik, dan takkan berakhir dengan baik.  


Hubungan 27



Sama halnya pula pada kelahiran ini anda memiliki putra putri berbakti, karena pada masa kelahiran lampau anda menjalin jodoh baik dengannya, berbudi padanya; kelahiran ini jalinan jodoh masak, untuk membalas budimu, datang menjadi putra putrimu, datang membalas budi melunasi hutang.

Maka itu semasa hidup harus menjalin jodoh baik dan berbuat kebajikan. Hindarilah menjalin jodoh buruk dengan orang lain, jika jalinan jodoh buruk tidak diurai maka setiap bertumimbal lahir permusuhan ini tiada usainya. Memahami hal ini, dalam hidup ini menerima sedikit kerugian bukanlah masalah, janganlah melakukan perhitungan.


Sebaliknya jika anak anda durhaka, andaikata anda memahami bahwa ini adalah akibat karma buruk masa kehidupan lampau, jika anda memahami cara memperbaiki nasib, maka seharusnya berlapang hati, tidak mengeluh lagi, bertobat dengan tulus, memupuk kebajikan tersembunyi, dapat memperbaiki nasib. 

Hubungan 26



Meskipun jodoh pernikahan itu telah digariskan sebelumnya, tetapi bila memahami cara memperbaiki nasib, walaupun pernikahan yang tidak harmonis, tetapi andaikata salah satu pihak dapat lebih penyayang dan memberi perhatian, bersabar, menanti karma buruk tereliminasi, maka dia akan membalas kebajikanmu.


Asalkan berpikiran baik maka meskipun pernikahan yang tidak harmonis, juga akan menjadi bahagia, karena kondisi berubah menurut perubahan pikiran.  

Hubungan 25



Kalangan Buddhisme mengatakan : “Suami istri adalah jodoh, ada jodoh baik dan ada jodoh buruk. Tanpa jodoh tidak mungkin bersama. Anak adalah hutang, ada yang datang menagih hutang dan ada yang datang melunasi hutang, tanpa hutang takkan datang.

Ada insan yang tidak dapat menghindari jodoh duniawi, maka berkeluarga dan berkarir.


Tetapi suami istri juga harus berjodoh, jika tak berjodoh, cinta mati-matian juga tak guna, ini sudah ditetapkan dalam garis hidup. Maka itu jika pernikahan tidak harmonis juga tak perlu mengeluh, karena ini adalah benih yang anda tanam pada kelahiran lampau dan pada saat kelahiran sekarang anda sendiri yang memetik dan menikmati buahnya.

Hubungan 24


Darimana asal usul jalinan jodoh suami-istri dan ayahbunda-anak?

Hubungan 23



Kekuatan dari pertobatan sungguh tak terbayangkan, bertobat bukan hanya di mulut saja tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata.


Kini suamiku telah mengambil Trisarana dan mendengarkan ceramah Dharma. Semoga jasa kebajikan dari kisah nyata ini dapat dilimpahkan semoga semua makhluk terlepas dari penderitaan.

Hubungan 22



Waktu luang dipakai untuk mengunjungi mertua

Hari itu kamu tidak datang, suamimu seharian tiada henti memujimu.


Terimakasih suamiku.

Hubungan 21



Senang sekali bisa melepaskan satwa ke alam bebas dan mengamalkan Uposatha Sila.

Kini bisnis diurus suami dan saya bebas melakukan apa ya disukai.

Kini suamiku tidak melarangku ke vihara lagi.


Hubungan 20



Di luar hujan deras, kamu di rumah saja!

Perusahaan dapat ku urus sendiri, anggap saja kamu cuti!

Baiklah!

Dia makin menyayangiku!

Saya berangkat kerja ya!


Ingat pulang makan siang ya!

Hubungan 19



Dulunya saya selalu ingin menang sendiri dan sempit hati, kini saya amat menyesalinya. Kasihan suamiku harus menahan diri selama 20 tahun.  Suami dan anakku juga merasakan perubahanku.


Di luar sedang terjadi badai dan hujan deras…..

Hubungan 18



Suamiku, sari buah untukmu.

Saya tambahkan sedikit anggur buatmu.

Jika dipikirkan kembali, dulunya saya memang bukan istri yang baik, selalu membuatmu marah, maafkan daku…..

Saat baru menikah, saya selalu memaksakan kehendak, tidak menghormati keputusan suami, di dalam kamusku tiada kata kelembutan dan pengertian.


Haha!

Hubungan 17



Kini dia tersenyum padaku dan telah memaafkanku.

Saya senang sekali….

Sejak itu seperti biasa saya menyiapkan sari buah untuk sarapan suami.

Sarapan sudah siap


Hubungan 16


Ini pasti balasan karmaku…
Maafkan daku!

Istriku, kenapa kamu mendadak berkata demikian?

Lagipula kenapa harus sampai demikian?
Bangunlah, saya sudah memaafkanmu…

Saya….
maafkan dirimu.


Ayo, berdirilah.

Hubungan 15



Mungkin pada kehidupan lampau saya menyakiti suamiku, saya harus bertobat.

Suamiku, setiap hari kamu menyiksaku, di kehidupan lampau pasti saya telah menindasmu, kini saya bertobat, mohon maafkan daku.

Suamiku, maafkan kesalahanku.

Istriku, kamu….


Hubungan 14



Kakak ipar, anda silap!

Apakah bukan demikian?

Setiap pulang rumah, suamiku marah-marah, saya mengalami siksaan batin.

Mengapa demikian? Akhirnya setelah belajar Ajaran Buddha, saya memahami Hukum Karma.


Tahun lalu pada suatu malam….

Hubungan 13



Sang suami tidak memiliki kebiasaan jelek selain minum sedikit bir, orangnya lapang hati dan humoris.

Semua orang menyukainya.

Adik, suamimu pasti setiap hari membuatmu tertawa….

Kamu pasti hidup bahagia.


Hubungan 12



Putraku, bukankah mama sudah berpesan agar jangan membuatnya kesal?

Kenapa kamu tidak menuruti kata mama?

Hik!

Meskipun sudah dimarahi dan dinasehati, tetapi kehidupan suami istri tetap tak berubah.


Teringat waktu di luar negeri…. 

Hubungan 11



Saat sang istri sedang sakit-sakitan, setiap hari suaminya karena hal sepele cari masalah dan bertengkar dengannya. Hari demi hari dilalui dalam siksaan batin.

Mengapa?

Ma, putramu sungguh keterlaluan, selalu menindas diriku, dimana keadilan untukku!


Hubungan 10



Istri Yang Dibenci Menjadi Istri Yang Disayangi


Kekuatan pertobatan sungguh tak terbayangkan

Hubungan 09



Maka itu kaisar ingin menjodohkan putri padanya. Suatu hari kaisar langsung membicarakan niatnya, Jing-de menolak dengan halus:”Meskipun istriku bodoh dan jelek, tetapi saat hamba masih miskin, dia setia mendampingiku, pepatah mengatakan “saat kaya tidak boleh mengganti istri”.

Kaisar tidak berani memaksa dan memuji moralitasnya. Hubungan suami istri walaupun berlandaskan cinta, namun agar bisa langgeng selamanya, haruslah mengandalkan etika dan moralitas.

Kini, hubungan pria wanita jadi begitu bebas, angka perceraian juga jadi tinggi, sehingga menciptakan berbagai permasalahan keluarga dan masyarakat, sudah saatnya menenangkan diri dan merenungkannya.


Hubungan 08



Saat Kaya Tidak Mengganti Istri


Wei-chi Jing-de adalah jenderal terkenal pada masa Dinasti Tang, dan mendapat penghargaan dari Kaisar Tai-zong.

Hubungan 07



Sesungguhnya alasannya sederhana saja, karma baik berakibat baik, karma buruk akibatnya buruk, apa yang ditanam itulah yang dipetik, bertindak kejam dan mengambil keuntungan dari orang lain, ketika karma berbuah, akibatnya juga harus dipikul sendiri.


Ajaran Buddha menitikberatkan pada janganlah berbuat kejahatan dan perbanyaklah kebajikan. Sesungguhnya saat kita membantu orang lain, bersamaan itu pula juga telah memberi manfaat pada diri sendiri. Memberi manfaat pada orang lain berarti juga telah memberi manfaat bagi diri sendiri, mendapat pujian dari para Buddha dan Bodhisattva, mengapa tidak membangkitkan sukacita melakukannya?

Senin, 24 Maret 2014

Hubungan 06



Mungkin ada yang bertanya mengapa tidak bercerai saja? Ini adalah yang paling menakutkan dari kekuatan karma.

Begitu menciptakan karma maka akan diikat oleh kekuatan karma, pasti akan menerima akibatnya.

Di Malaysia pernah ada berita tentang seorang wanita yang berusia 31 tahun, mengalami siksaan bertubi-tubi dari teman pria kumpul kebonya. Tetapi wanita ini tidak pergi meninggalkan teman prianya itu, masyarakat juga tidak mampu memahami kejadian ini, hanya Hukum Karma dalam Ajaran Buddha yang dapat memberikan jawaban yang memuaskan.   



Hubungan 05


Kemudian Bhiksu senior itu mengajarkan cara menyelesaikan permusuhan, yakni menebang 50 helai rumput biru lalu diikat jadi satu.

Lalu berpesan pada menantu lelakinya agar memakai rumput biru ini memukuli istrinya tiap hari tiga kali. Tidak sampai tiga tahun kemudian, hutang memukuli kerbau jadi lunas.

Kemudian suami istri jadi berbaikan.

Dengan 50 helai rumput biru memukuli sekali berarti 50 kali, maka itu dendam kehidupan lampau dapat lunas dalam waktu singkat.

Hubungan 04



Melihat putrinya ditindas suaminya, hati ibunda jadi begitu sedih, maka bertanya pada Bhiksu senior. Ternyata pada masa kehidupan lampau, putrinya adalah kusir pedati, sementara suaminya adalah kerbau yang menarik pedati.


Karena pada masa kehidupan lampaunya sang istri terlalu banyak memukul si kerbau, sehingga pada kelahiran mendatang, si kerbau menjadi suaminya untuk balas dendam, barulah si istri sering ditindas suaminya. 

Hubungan 03



Jaman dahulu ada seorang guru yang setiap hari bertengkar dengan istrinya.

Hubungan 02


Suami Istri Yang Balas Dendam


Inilah yang disebut dengan jika tidak saling membenci maka takkan saling berkumpul bersama.

Hubungan 01



Segala hal di dunia ini tidak mungkin timbul tanpa sebab, baik hubungan antara ayahbunda dan anaknya maupun hubungan suami istri. Tanpa sebab dan jodoh, tanpa budi dan dendam, takkan berkumpul dan menikah.


Dengan adanya jodoh dapat mempertemukan pria dan wanita yang terpisah meskipuan ribuan mil jauhnya, saat bertemu terasa akrab dan akhirnya menjadi satu keluarga. Maka itu jodoh antara pria dan wanita adalah benih yang telah ditanam pada masa kehidupan lampau, baik berupa budi atau dendam dan kini menghasilkan buah.  

Jumat, 21 Maret 2014

Bandit 20


Bandit 19


Bandit 18


Bandit 17


Bandit 16


Bandit 15


Bandit 14


Bandit 13


Bandit 12


Bandit 11


Bandit 10