Cerita Budi Pekerti
Wang Dan Menjunjung Bakat
Wang Dan, nama kehormatannya adalah Zi-ming, merupakan perdana menteri
tersohor pada masa Dinasti Song. Leluhurnya juga merupakan pejabat setia. Demikian
pula dengan ayahnya, Wang You, juga merupakan pejabat tersohor. Jabatannya
hingga mencapai Asisten Menteri Bidang Militer, memiliki moralitas yang tinggi,
berpendidikan tinggi. Dia mengabdikan diri demi orang banyak, memberikan keadilan
bagi terpidana yang masuk penjara akibat difitnah, hingga mencapai lebih kurang
seribu orang, masyarakat mengatakan bahwa dia telah menimbun kebajikan
tersembunyi untuk anak cucunya.
Wang Dan lahir di dalam keluarga pejabat yang bermoralitas tinggi, sejak
kecil dia telah dididik oleh ayahnya dengan disiplin, dia begitu mengkagumi moralitas
yang dimiliki oleh para insan suci dan bijak tempo dulu, etika moral yang
dimiliki seniornya telah mempengaruhi kepribadian dirinya, meskipun usianya
masih kecil telah menunjukkan karakter yang istimewa. Dia suka belajar, juga
memiliki pandangan yang jauh. Maka itu Wang You sangat memandang berat pada
putranya yang satu ini, berkata : “Anak ini kelak pasti akan menjabat sebagai
perdana menteri”.
Pada masa Kaisar Song Zhen-zong bertahta, Wang Dan menjabat sebagai perdana
menteri, meskipun kedudukannya sangat tinggi, namun dia senantiasa bermawas
diri, menangani segala urusan dengan seksama. Kaisar sangat memandang berat
pada pejabat serupa ini, maka itu membiarkannya menjabat sebagai perdana
menteri untuk kurun waktu yang lama, urusan negara baik kecil maupun besar juga
dengan tenang diserahkan padanya. Suatu hari ketika Wang Dan usai menyampaikan
laporan kepada kaisar, lalu pamit dan beranjak pergi, sepasang mata kaisar
menatap kepergiannya, kaisar berkata : “Insan yang dapat membantu beta
mewujudkan perdamaian, pasti adalah orang ini”.
Pada saat itu
di istana ada seorang pejabat lainnya yang bernama Kou Zhun (961-1023), orangnya setia dan lurus, juga merupakan tangan kanan kaisar. Tetapi
begitu melihat Wang Dan memiliki posisi di atasnya, hatinya merasa ada sedikit
tidak senang, merasa bahwa bakatnya tersia-siakan. Maka itu ketika dia bertemu
kaisar, tanpa terasa perbincangannya akan menyinggung tentang Wang Dan, lagi
pula sedikit banyak pembicaraannya ada mengandung fitnahan terhadap Wang Dan.
Bahkan di dalam rapat, Kou Zhun pernah langsung menuding kesalahan Wang Dan,
tentu saja kesalahan ini hanya menurut anggapan Kou Zhun saja, tetapi Wang Dan
menerimanya dengan kerendahan hati, menganggapnya sebagai saran yang baik.
Sebaliknya,
oleh karena Kou Zhun sebagai pejabat tinggi negara, selalu hati-hati dan
teliti, mengerahkan segenap usaha untuk menyelesaikan pekerjaan sendiri, menurut
Wang Dan, Kou Zhun adalah pejabat yang setia, pantas memikul tanggung jawab
yang berat. Maka itu setiap kali bertemu kaisar, Wang Dan khusus memuji kelebihan
yang dimiliki Kou Zhun, menganggapnya sebagai sosok yang patut diteladani.
Kaisar Song
Zhen-zong merasa sangat terkesima, suatu kali, ketika dia mengadakan
perbincangan empat mata dengan Wang Dan, kaisar bertanya : “Anda sering memuji
Kou Zhun, tetapi Kou Zhun malah suka menjelek-jelekkan diri anda, mengapa anda
melakukan hal ini?”
Setelah
mendengar hal ini, Wang Dan tersenyum lalu berkata : “Saya sudah menjabat
perdana menteri untuk kurun waktu yang lama, kesalahan yang pernah kulakukan
tentunya sudah terlalu banyak, tetapi karena kedudukanku tinggi, maka sebagian
besar para pejabat tidak berani menunjukkan letak kesalahanku, sedangkan Kou
Zhun dapat langsung menunjukkan kesalahanku, maka itu dapat dilihat betapa
setia dan lurusnya dirinya, inilah alasan mengapa hamba memandang berat pada
dirinya. Ada pejabat serupa ini, sesungguhnya merupakan berkah bagi negara,
juga merupakan guru dan sahabat bijakku!”
Setelah
mendengar ucapan Wang Dan, kaisar tidak mampu menahan diri lalu melepaskan
tawanya, berkata : “Orang-orang pada bilang perut perdana menteri bisa memuat
kapal besar, beta juga sependapat!”
Menjadi
seorang perdana menteri, ucapannya lebih mendapat perhatian dari kaisar, maka
itu banyak orang yang memohon bantuan Wang Dan untuk merekomendasikan insan
berbakat untuk menjadi pejabat, namun Wang Dan tidak pernah berminat dengan
permohonan ataupun bujukan yang bersifat pribadi.
Suatu hari
Kou Zhun menemui Wang Dan secara pribadi, berharap agar Wang Dan bersedia
merekomendasikan dirinya kepada kaisar supaya mengangkatnya jadi perdana
menteri. Wang Dan amat terkejut mendengarnya, dengan tegas dia berkata : “Jabatan
jenderal maupun perdana menteri, bagaimana bisa diperoleh dengan cara memohon?”
Kou Zhun
mendengar jawaban Wang Dan sedemikian, merasa sangat malu, lalu pamit dan
beranjak pergi, bersamaan itu pula dia juga khawatir dirinya tidak mungkin lagi
berkesempatan menjadi perdana menteri.
Kemudian Kou
Zhun diutus menjadi gubernur militer di Kabupaten Wusheng, dia merasa amat
berterimakasih atas jabatan yang diperolehnya, lalu dia mengunjungi istana dan
bertemu kaisar, airmata memenuhi pelupuk matanya, penuh rasa terimakasih dia
berkata : “Andaikata bukan paduka memahami hamba, bagaimana mungkin hamba
memiliki keberhasilan hari ini?”
Kaisar
sengaja memberitahukan kebenaran yang sesungguhnya kepada Kou Zhun : “Anda
dapat menjabat sebagai gubernur adalah rekomendasi dari Wang Dan”.
Setelah
mendengarnya, Kou Zhun merasa sangat malu, menyesali hatinya tak selapang hati
Wang Dan.
Wang Dan merupakan
sosok yang tidak banyak bicara, namun diam-diam dia mengamati orang berbakat,
dan takkan menyia-nyiakan bakat yang dimiliki orang lain, pasti akan merekomendasikan
pada kaisar, lagipula dia tidak pernah minta imbalan atas jasa yang pernah
diberikan, senantiasa melakukannya secara diam-diam.
Selanjutnya ketika
pihak istana menyusun naskah Kaisar Song Zhen-zong dan bahan-bahan sejarah,
mereka menemukan ternyata banyak pejabat berbakat seluruhnya adalah rekomendasi
dari Wang Dan.
Kemudian Wang
Dan jatuh sakit dan kritis, Kaisar Song Zhen-zong yang diliputi kekhawatiran
bertanya padanya : “Kelak urusan besar negara harus dipikul siapa?” Wang Dan menjawab dengan sepatah-patah : “Menurut
pandangan hamba, yang paling sesuai tidak lain adalah Kou Zhun”. Tidak lama
setelah Wang Dan wafat, Kaisar Song Zhen-zong mengangkat Kou Zhun menjadi
perdana menteri.
Sepanjang
hidupnya Wang Dan merupakan sosok yang setia dan juga berlapang hati, sungguh
jarang ditemukan. Di dalam catatan riwayatnya ada tercantum bahwa : Biasanya di
rumah, keluarganya tidak pernah melihat dia emosi. Suatu hari anggota
keluarganya ingin mengujinya apakah benar dia memiliki pengendalian diri yang
baik, lalu mereka menaburi sup nya dengan benda yang kotor.
Setelah
melihatnya, Wang Dan juga tidak kesal, dia hanya makan nasi saja, juga tidak
berkomentar. Ketika ditanya mengapa sup nya tidak diminum, dia menjawab : “Tiba-tiba
saya tidak berselera makan daging”. Lalu anggota keluarganya menaruh benda yang
kotor di atas nasinya, Wang Dan berkata : “Hari ini saya tidak berselera makan
nasi, bolehkah menyajikan semangkok bubur buatku?” Keluarganya merasa salut
padanya, pembinaan diri, pengendalian diri serta kelapangan hatinya.
Generasi
selanjutnya menilainya sebagai : Wang Dan sangat berlapang hati, demi negara
merekomendasi insan berbakat, dengan tulus mengabdi pada negara dan rakyat,
merupakan pejabat setia. Tetapi dia selalu memuji orang lain sebagai pejabat
setia, bahkan selalu melakukannya secara diam-diam, sehingga pihak lain tidak
mengetahuinya, juga tidak meminta imbalan jasa pada orang lain, sungguh lapang
hatinya!
Wang Dan juga
merupakan sosok yang sangat bersahaja, saat usianya lanjut, ada orang yang bertanya
padanya, mengapa anda tidak mengelola lahan pertanian dan harta kekayaan
keluarga? Mengapa tidak mewariskan sedikit harta benda untuk anak cucu? Wang
Dan menjawab : “Anak cucu seharusnya mandiri, andaikata ayahbunda mewariskan
lahan pertanian dan kekayaan kepada mereka, maka ini hanya menciptakan
perebutan diantara mereka”.
“Berbakti,
persaudaraan, kesetiaan, dapat dipercaya, kesusilaan, kebenaran, kejujuran dan
tahu malu” adalah Delapan Moralitas. Dan kenyataannya, andaikata salah satu
butir moralitas tersebut berhasil diamalkan, maka delapan butir lainnya juga
ikut terealisasi. Wang Dan telah berhasil mengamalkan kedelapan butir moralitas
tersebut, sungguh sosok yang sempurna. Insan suci dan bijak tempo dulu, tiada
yang bukan merupakan teladan bagi kita, kita patut belajar dan berusaha
menirunya.
王旦薦賢
王旦,字子明,是宋朝一位著名的宰相。
王旦的曾祖父、祖父都曾是當朝重臣。父親王祐,為宋太祖、太宗兩朝名臣,官至尚書兵部侍郎,道德隆重,學識淵博。他為天下百姓效命,曾經解救因冤獄被連坐的人,高達近千人左右,人們都說他為後代子孫積了許多陰德。王祐曾親手在他家亭前種植了三株槐蔭樹,並說道:「我們家後世為官者,必定有可以當到三公位置之人,此樹可以作為見證。」
王旦出生在這樣一個德范高超的仕宦之家,從小自然受到父親的嚴格教導,古聖先賢的德行令他敬慕,長輩的風範潛移默化了他,幼年他就顯得沈穩靜默、器宇非凡。他勤奮好學,並具博大深遠的胸襟。因此,王祐十分器重這個兒子,說道:「此兒定當位至公相。」人們見到少年王旦氣度不凡,稱他頗有乃父之風。
宋真宗時期,王旦擔任朝廷宰相之職,位高權重,但他朝夕惕勵,處理任何一件事都十分謹慎小心、細緻周到。皇上十分器重這樣一位盡職盡責的大臣,因此長期讓他擔任宰相,國家大小事情都特別放心交付他辦。有一次王旦奏事完畢退下,皇上目送他離去,情不自禁地說道:「能為朕致太平者,必是此人。」
當時朝廷還有一位大臣——寇准,剛直忠正,也是皇帝身邊的左右手。但寇准見王旦官職在自己之上,心裡有點不大服氣,隱隱約約感到自己屈才。所以他在見到皇上的時候,言語之間不知不覺就會提到王旦,而且不由自主地對王旦的言行有所詆毀。在朝廷之上,寇准也曾公開指責王旦的缺點,當然這缺點可能只是寇准自己認為的,但王旦全都虛心領納,可謂從善如流。
反過來,因為寇准作為國家重臣,兢兢業業,努力做好自己的本職工作,王旦認為寇准忠心耿耿,足堪當重責大任。因此,每次在皇上面前,王旦都專門稱贊寇準的優點,認為他是一個值得眾人學習的榜樣。
真宗覺得非常驚訝,有一次,他和王旦私人交談的時候,就問道:「你經常稱美寇准,寇准他卻數次說你的短處,你為什麼能這樣做呢?」
王旦聽了,微微一笑,說道:「我在相位已經這麼久了,缺失一定很多,但因職位較高,一般大臣都不敢指出我的缺點,而寇准能夠直陳我的不足,可見他是如何地忠貞直率,這也是臣下看重他的原因。有這樣的大臣,既是國家之福,也是我的良師益友啊!」
皇上聽了,不禁開懷大笑,說道:「人們都說宰相肚裡能橕船,我看你就是這樣一個宰相啊!」
做宰相的,說話份量比較重,因此有很多人輾轉拜託王旦薦舉人才或提拔新秀,王旦從來不接受任何私人形式的求情。有一次,寇准私下來找王旦,希望他能向皇上推薦自己當宰相。王旦很是震驚,義正詞嚴地對他說:「當將軍當宰相這樣的職位,怎麼可以去求得來?」寇准聽到王旦這樣的回答,感到非常慚愧,遺憾地告退了,同時也擔心自己或許再也無法當上相位了。
寇准後來被朝廷派官為武勝軍節度使、同中書門下平章事,寇准萬分感激皇上的知遇之恩,他入朝拜謝皇上,眼眶湧出淚水,激動地說:「如果不是陛下瞭解微臣,怎會有臣下的今天?」皇上特意把事實真相告訴寇准,他說:「你能當節度使,又能當同平章事,都是王旦為你推薦的。」
寇准聽說了這樣的內情,不禁非常羞愧,對王旦的正直寬宏自嘆不如。
王旦就是這樣一位稱職的大臣,雖然表面上不說什麼,但是私底下發現了真正的良才,就絕對不放過,一定會推薦給皇上,而且他施恩從不求回報,總是默默地做。後來朝廷整理宋真宗的遺稿與修訂史料時,他們無意發覺原來朝廷當中,有許多大臣,及眾多建功立業的棟梁之材,全部都是出自王旦的推薦。
後來,王旦病重之際,真宗懮心忡忡地問他:「將來朕該把天下大事托付給誰啊?」王旦勉強舉起奏事的板笏,一字一句地說:「以微臣的愚見,莫若寇准最為合適。」王旦病逝之後不久,真宗果然啟用寇准為相。
王旦一生忠正清廉,而且度量之大,實在少見。在傳記裡頭,有這樣的記載:平常在家,家人從來沒有見過他發怒。有一次家人要來考驗他是不是真正涵養好,就在他的肉羹湯裡撒了一些髒的東西。王旦看了也不生氣,他就只吃飯,也不講一句話。旁人就問他為什麼不喝湯,他就說:「我偶然有點不喜歡吃肉。」後來家人又在他飯裡頭給弄了一些髒東西,王旦就說:「我今天不喜歡吃飯,是不是可以另外做點粥?」家里人無不為他的修持,他的涵養包容而佩服得五體投地。
後人評價說:魏國公(王旦封號)德量恢弘,從容大度,為國家舉薦賢才,真誠地為國為民,是一個真正的忠臣。但他卻經常稱贊別人忠正,而且是不露痕跡地做,讓對方沒有感覺,也不會跟對方邀功,他的心胸、度量是何其地寬廣!
王旦也是一個非常廉潔之人,在他晚年的時候,有人問他:你為什麼不置田宅家產?為什麼不留經營給你的兒孫?王旦當時就講道:「兒孫當要自立自強,如果父母留下這些田宅財產給他們,無非就是要讓他們造成不義之爭而已。」
「孝、悌、忠、信、禮、義、廉、恥」這是八德。而事實上,如果其中一德做到了,八德也做到了。王旦是一個忠臣,也是一個八德具足,非常完美之人。的確,古聖先賢的點點滴滴,無不垂範後世,值得我們認真學習,努力傚彷啊!