Berkah Dari Menasehati Insan
Lain – 2 (Usai)
Maka itu, banyak orang yang berhasil
dinasehatinya dan kembali ke jalan yang benar. Mulanya dia tidak lulus dalam
ujian sarjana dan telah putus asa. Tetapi saat usianya agak lanjut, muridnya
mendesaknya ikut lagi dalam ujian, akhirnya dia setuju tanpa mengharap. Pada
malam sebelum keluarnya pengumuman hasil ujian, dia bermimpi almarhum ayahnya
berkata padanya: “Pada masa kelahiran lampau, kamu begitu angkuh dan tidak tahu
menghormati orang lain, maka itu pada masa kelahiran sekarang selalu tidak
lulus ujian. Tetapi di sini ada seorang peserta ujian yang ditentukan akan
lulus sarjana, tetapi karena pikiran asusilanya, maka nasibnya akan berubah
jadi gagal.
Oleh karena kamu sering menulis artikel
yang menasehati orang agar jangan melakukan asusila, sehingga banyak orang yang
sadar dan tidak berani lagi mengatakan ucapan yang berbau asusila, maka itu
jasa kebajikan tersembunyi ini amat besar, sehingga nama kamu tercatat dalam
daftar lulus ujian, semoga kamu lebih giat lagi”.
Setelah pengumuman keluar, ternyata
benar dia lulus ujian sarjana muda dan tahun berikutnya tanpa halangan dia
lulus ujian negara. Mulanya dia tidak memiliki nasib memperoleh gelar, tetapi
karena kebajikannya menasehati orang untuk berpikir benar, maka itu Langit
menganugerahkan berkah pada dirinya. Kemudian dia juga menjadi pejabat tinggi.